Berita

Tanggal Terbit: 14-03-2023

KLHK - Bangka Belitung Gelar Workshop Penyusunan Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030



Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar rangkaian kegiatan workshop bersama Pemerintah Provinsi Bangka Belitung pada Rabu (01/03) dan Kamis (02/03). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian kegiatan Sosialisasi Sub Nasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 di Bangka Belitung. Workshop digelar dengan tujuan menyusun rencana operasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 sub nasional Bangka Belitung.


Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan Dan Tata Lingkungan KLHK, Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan bahwa Indonesia's FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui penurunan emisi GRK dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sama atau lebih tinggi dari tingkat emisi yang pijakan utamanya: Sutainable Forest Management, Enviromental Governance, dan Carbon Governance.

 
"Sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi Rencana Operasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 yaitu: tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030, mendukung net zero emission sektor kehutanan, dan guna memenuhi NDC yang menjadi kewajiban nasional Indonesia sebagai kontribusi bagi agenda perubahan iklim global, dengan memperhatikan visi Indonesia yang lebih ambisius dalam dokumen LTS-LCCR 2050," jelas Hanif.


Hanif menambahkan bahwa FOLU Net Sink 2030 dapat dicapai melalui 15 aksi mitigasi sektor FOLU, yaitu: Pengurangan laju deforestasi lahan mineral; Pengurangan laju deforestasi lahan gambut; Pengurangan laju degradasi hutan lahan mineral; Pengurangan laju degradasi hutan lahan gambut; Pembangunan hutan tanaman; Sustainable forest management; Rehabilitasi dengan rotasi; Rehabilitasi non rotasi; Restorasi gambut; Perbaikan tata air gambut; Konservasi keanekaragaman hayati; Perhutanan sosial; Introduksi replikasi ekosistem, ruang terbuka hijau dan ekoriparian; Pengembangan dan konsolidasi hutan adat; dan Pengawasan dan law enforcement dalam mendukung perlindungan dan pengamanan kawasan hutan.


Menurut Hanif, informasi terkait Indonesia's FOLU Net Sink 2030 perlu disebarluaskan kepada seluruh masyarakat. Selain itu, rencana operasional FOLU Net Sink 2030 juga perlu dirancang dan disusun bersama pemerintah daerah. Rangkaian kegiatan workshop ini merupakan langkah strategis untuk memastikan keberhasilan pencapaian target dan sasaran Indonesia's FOLU Net Sink 2030 dari tingkat tapak.

"Yang dihasilkan dari kegiatan FOLU Kepulauan Bangka Belitung yaitu penyelesaian Rencana Kerja Sub Nasional Kepulauan Bangka Belitung serta program kegiatan unggulan yang akan dilaksanakan di Kepulauan Bangka Belitung untuk mencapai target penurunan emisi," tambah Hanif.
 
Lebih lanjut, Hanif memaparkan bahwa prinsip penyusunan rencana kerja atau rencana operasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 yaitu: Konsisten (Program dan Kegiatan Sub Nasional Kepulauan Bangka Belitung Konsisten dengan Kebijakan Indonesia's FOLU Net Sink 2030); Tepat Sasaran (Sasaran Program Dan Kegiatan Sub Nasional Sesuai dan Mendukung Sasaran Renops FOLU Net Sink 2030); Partisipatif (Proses Penyusunan Renja Sub Nasional Kepulauan Bangka Belitung Melibatkan Para Pihak yang Berkompeten); Smart (Specific - Locus dan Focus, Measurable -Terukur, Achievable - Tercapai, Rational -Relevan, Timebound -Bertahap).


Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fery Afriyanto yang turut menghadiri rangkaian kegiatan workshop menyebutkan bahwa dalam mendukung Indonesia's FOLU Net Sink 2030 pihaknya telah menyusun rencana strategis bidang lingkungan hidup dan kehutanan Kepulauan Bangka Belitung tahun 2023 sampai dengan 2026, dimana rencana strategis tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
 
Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didominasi oleh laut sedangkan daratannya hanya 20% dari luas wilayahnya sehingga indikator sasaran rencana strategis tersebut berfokus pada indeks kinerja pengelolaan sampah, indeks kualitas air, indeks kualitas air laut, indeks kualitas udara, dan indeks kualitas tutupan lahan.

"Sasaran dari rencana strategis 2023 sampai dengan 2026 Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kepulauan Bangka Belitung yaitu meningkatnya upaya pengendalian pencemaran air, udara, air laut, peningkatan tutupan lahan pengendalian emisi Gas Rumah Kaca," ungkap Fery.
 
Lebih lanjut, Fery menyebutkan bahwa rencana strategis 2023 sampai dengan 2026 Kepulauan Bangka Belitung yang telah disusun tersebut meliputi empat langkah starategis: Pengelolaan hutan; Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem; Penyuluhan kehutanan dan pemberdayaan masyarakat; dan Pengelolaan Daerah Aliran Air (DAS).
 
Workshop Penyusunan Rencana Kerja Indonesia FOLU Net Sink 2030 Sub Nasional Bangka Belitung diselenggarakan untuk: Brainstorming, masukan terhadap rencana kerja sub nasional (persoalan-persoalan tapak); Menyusun Struktur/Organisasi Pelaksana; Menyepakati outline laporan; Menentukan PIC dan Pihak terlibat di masing-masing Rincian Output Aksi Mitigasi; Menyusun tata waktu dan target capaian sebelum workshop II; Membuat grup-diskusi bersama untuk memudahkan komunikasi dan transfer informasi/data.
 
Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bangka Belitung, UPT lingkup KLHK di Provinsi Bangka Belitung, KPH di Provinsi Bangka Belitung, OPD Pemprov dan Kab/Kota se-Bangka Belitung, serta para akademisi. Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030 Sub Nasional Bangka Belitung yang telah dan sedang disusun diharapkan dapat diterapkan dan direalisasikan secara optimal sehingga Indonesia dapat mencapai net-zero emission sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada 2030 atau lebih cepat dari yang direncanakan.(*)


sumber : ppid.menlhk.go.id

Nomor: SP. 083 /HUMAS/PPIP/HMS.3/03/2023

Pengunjung

Total

24780

Tahun ini

472

Bulan

31

Hari ini

1