Berita

Tanggal Terbit: 22-10-2015

Banyak Pesawat Delay, Ini Bandara yang Terkena Dampak Parah Kabut Asap!



Jakarta - Sejumlah bandara Tanah Air mengalami gangguan kabut asap akibat kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Hal ini menyebabkan sejumlah penerbangan delay atau tertunda.

Di beberapa bandara, khususnya Sumatera dan Kalimantan, jarak pandangnya di bawah 1.000 meter. Malah ada yang di bawah angka 500 meter. Menurut Kapuskom Kementerian Perhubungan JA Barata, jarak pandang itu tergolong tidak aman untuk penerbangan.

"Sebenarnya tergantung pesawatnya, tapi jarak pandang yang aman atau visibility-nya minimal 1.500 sampai 2.000," kata Barata saat diwawancarai di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (11/9/2015) sore.

Berikut data dari Kemenhub, bandara mana saja yang terkena dampak ganguan asap hari ini pukul 15.45 Wib. Asap ini sendiri menyebabkan sejumlah penerbangan di berbagai bandara mengalami delay.

1. Melak.
Tanggal 09 s/d 22 September 2015, pukul 09.15 s.d 16.00 WITA.
Visibility (jarak pandang): 500-600 meter.

2. Balikpapan.
Tanggal 11 September 2015, pukul 07.02 s.d 13.00 WITA.
Visibility (jarak pandang): 2.500 meter.

3. Pangkalan Bun.
Tanggal 11 September 2015, pukul 06.00 s.d 08.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 1.000 meter.

4. Banjarmasin.
Tanggal 11 September 2015, pukul 07.05 s.d 08.10 WITA.
Visibility (jarak pandang): 300 meter.

5. Pontianak.
Tanggal 11 September 2015, pukul 06.06 s.d 09.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 500 meter.

6. Palembang.
Tanggal 11 September 2015, pukul 06.09 s.d 07.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 600 meter.

7. Nunukan.
Tanggal 11 September 2015, pukul 07.08 s.d 09.00 WITA.
Visibility (jarak pandang): 2.000 meter.

8. Palangkaraya.
Tanggal 11 September 2015 pukul 06.10 s.d 08.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 150 meter.

9. Jambi
Tanggal 11 September 2015, pukul 06.14 s.d 21.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 500 meter.

10. Sampit.
Tanggal 11 September 2015, pukul 06.18 s.d 09.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 500 meter.

11. Pekanbaru.
Tanggal 11 September 2015, pukul 06.22 s.d 11.00 WITA.
Visibility (jarak pandang): 500 meter.

12. Putusibau.
Tanggal 11 September 2015, pukul 06.25 s.d 14.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 1.500 meter.

13. Samarinda.
Tanggal 11 September 2015, pukul 07.34 s.d 09.30 WITA.
Visibility (jarak pandang): 400 meter.

14. Sintang.
Tanggal 11 September 2015, pukul 06.42 s.d 16.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 1.500 meter.

15. Ketapang.
Tanggal 11 September 2015, pukul 07.00 s.d 09.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 200 meter.

16. Long Apung.
Tanggal 11 September 2015, pukul 08.43 s.d 11.00 WITA.
Visibility (jarak pandang): 500 meter.

17. Nangahpinoh.
Tanggal 11 September 2015, pukul 08.29 s.d 16.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 700 meter.

18. Nunukan.
Tanggal 11 September 2015, pukul 09.31 s.d 11.30 WITA.
Visibility (jarak pandang): 2.000 meter.

19. Sampit.
Tanggal 11 September 2015, pukul 08.32 s.d 12.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 500 meter.

20. Muara Taweh.
Tanggal 11 September 2015, pukul 09.01 s.d 13.00 WIB.
Visibility (jarak pandang): 50M

21. Palangkaraya.
Tanggal 11 September 2015, pukul 09.04 s.d 10.50 WIB.
Visibility (jarak pandang): 300 meter.
(bar/mok)

Berita Terpopuler

1. KLHK Tetapkan PIPPIB Tahun 2021 Periode II
Dibaca: 2133 kali

2. Menteri LHK: Presiden World Bank Kagumi Rehabilitasi Mangrove Indonesia
Dibaca: 1412 kali

3. Jejak Langkah Tahun 2023, Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Dibaca: 1382 kali

4. Menteri LHK: Diakui FAO, Pemantauan Hutan Indonesia Komprehensif Sesuai Standar Dan Prinsip Internas
Dibaca: 1371 kali

5. Laju Deforestasi Indonesia Tahun 2021-2022 Turun 8,4%
Dibaca: 1227 kali

6. Rapat Sinkronisasi PIAPS: Masyarakat Berperan Aktif dalam Pengelolaan Hutan dan Perubahan Iklim
Dibaca: 986 kali

7. Sosialisasi 4 Peraturan Gubernur Kalbar Tentang Pengelolaan Usaha Berbasis Lahan Berkelanjutan
Dibaca: 845 kali

8. KLHK Susun Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nasional 2025-2055
Dibaca: 802 kali

9. KLHK LANJUTKAN SOSIALISASI SUB NASIONAL INDONESIA’S FOLU NET SINK 2030 REGION JAWA DI BOGOR
Dibaca: 686 kali

10. Wamen LHK: Gerakan Pramuka Harus Berperan Aktif Melindungi dan Mengelola Sumber Daya Alam
Dibaca: 609 kali

Pengunjung

Total

24994

Tahun ini

150

Bulan

3

Hari ini

1